Minggu, 08 Januari 2012

KEBUTUHAN DAGING AYAM MENJELANG LEBARAN 2010 DI KOTA JAKARTA

Lebaran 2010 seperti juga lebaran tahun – tahun sebelumnya. Lebaran selalu diwarnai dengan tingkat kebutuhan akan kebutuhan pokok yang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kebutuhan akan sembilan bahan pokok terutama daging ayam dan daging sapi juga mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena semua keluarga muslim ingin menyediakan menu makanan yang spesial bagi seluruh anggota keluarganya dihari kemenangan atau Hari Raya Idul Fitri nanti.
Sebagai sebuah kebutuhan pokok, kebutuhan akan daging ayam yang demikian besar membuat para pengusaha ayam pedaging berusaha meningkatkan produksinya menjelang Hari Raya Idul Fitri tersebut. Seperti dalam teori ekonomi, jika tuntutan terhadap daging ayam meningkat, maka harga pun akan mengalami peningkatan karena mau tidak mau masyarakat tetap akan membeli meski harga agak lebih tinggi dari biasanya. Hal ini disebabkan oleh tingkat ketersediaan ayam pedaging terbatas, sementara kebutuhan akan daging pada waktu tersebut mengalami peningkatan dari biasanya. Olehnya itu, kadangkala beberapa pedagang kemudian bersepakat untuk menaikkan harga daging ayam tersebut yang kadangkala sampai dua kali lipat dari harga normal.
Makanya sangat tidak mengherankan ketika banyak pasar swalayan maupun pasar tradisional yang diserbu para konsumen yang ingin mendapatkan daging ayam ini. Selain karena harganya yang berada dibawah harga daging sapi, juga karena cita rasa ayam yang agak lebih tinggi dibandingkan dengan mengkonsumsi ikan segar yang sangat jarang ditemukan di kota besar seperti Jakarta. Makanya pilihan daging ayam setelah daging sapi dan sebelum ikan menjadi alternatif dalam pemenuhan kebutuhan konsumsi rumah tangga pada saat lebaran.
Di pasar tradisional sendiri, ada begitu banyak pilihan akan daging ayam. Ada daging ayam dari ayam potong, daging ayam ras dan daging ayam kampung. Pilihan tersebut tergantung pada selera konsumen yang ingin menikmatinya. Persaingan antar pedagang daging ayam disebuah pasar hampir dikatakan berada dalam pasar persaingan sempurna, karena level harga pada semua pedagang akan sama satu sama lain. Jika seorang pedagang menaikkan harga daging ayamnya per kilogram maka tidak akan diikuti oleh pedagang lain, tapi jika seorang pedagang berusaha untuk menurunkan harga sampai pada level tertentu, maka akan diikuti oleh pedagang lain yang ada dalam pasar yang sama. Hal ini dikarenakan adanya ketakutan dari para pedagang daging ayam dipasar terutama pada pasar tradisional bahwa barang yang dijualnya tidak akan laku jika berada pada kisaran harga yang lebih tinggi dari para pesaingnya.
Akan tetapi, kondisi ini akan berbeda ketika menjelang lebaran. Para pedagang daging ayam sepertinya bersepakat untuk menaikkan harga pada level tertentu karena pedagang yakin bahwa tingkat kebutuhan masyarakat akan daging ayam akan jauh meningkat dari waktu normal, sehingga walaupun harganya lebih tinggi, barang tersebut tetap akan dibeli oleh masyarakat. Makanya sering kita melihat banyaknya kios atau lapak pedagang daging ayam yang diserbu oleh konsumen mulai 3 hari sebelum lebaran sampai 3 hari pasca lebaran. Keinginan kuat dari para konsumen daging ayam tersebut tentunya tidak terlepas dari adanya keinginan konsumen untuk meningkatkan tingkat kepuasannya dalam mengkonsumsi makanan pada saat menjelang hari H lebaran ataupun sesudahnya.
Dari sisi pengusaha ayam pedaging sendiri akan mendapatkan keuntungan yang berlipat– lipat dari kondisi ini, karena biaya pemeliharaan dan segala biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi ayam pedaging akan tertutupi oleh tingkat keuntungan yang demikian tinggi. Pengusaha ayam pedaging akan memberikan harga standar yang berbeda dari waktu normal kepada para pedagang daging ayam di pasar-pasar tradisional. Makanya pada saat yang tertentu seperti menjelang lebaran tersebut, biasanya para pengusaha akan meningkatkan produktivitasnya untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan akan daging ayam. Umur rata – rata ayam pedaging sebelum layak dikonsumsi adalah selama 35 hari. Jika melewati waktu yang telah ditentukan tersebut, ayam pedaging yang bersangkutan akan semakin memperbesar biaya produksi karena pakan yang dibutuhkan akan semakin banyak sebelum diserahkan kepada para pedagang di pasar tradisional. Olehnya itu, maka banyak produsen ayam pedaging akan memesan bibit ayam pedaging dua kali lipat dari biasanya untuk mengantisipasi kebutuhan tersebut. Hal ini dilakukan oleh produsen dangan menambah investasi, menambah tenaga kerja dan menambah luas kandang dibandingkan dengan sebelumnya.
Hal yang sama dilakukan oleh pedagang di pasar. Luas lapak yang sebelumnya biasa – biasa saja akan ditambah kapasitasnya untuk mengatasi lonjakan kebutuhan konsumen. Bahkan, tidak tertutup kemungkinan akan hadirnya pesaing baru berupa pedagang daging ayam baru didalam pasar yang sama. Hal ini terjadi karena keinginan masing – masing pelaku ekonomi dalam hal ini pedagang daging ayam akan berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak dari sebelumnya. Selain persaingan harga, persaingan para pedagang daging ayam dipasar tradisional banyak ditandai juga oleh persaingan dalam servis dan pelayanan yang ditawarkan kepada konsumen. Ada pedagang yang menjual dengan daging ayam beku yang sudah dipotong beberapa waktu/jam sebelumnya, ada juga pedagang yang memberikan jasa pemotongan ditempat dengan harapan konsumen akan percaya dengan tingkat kesegaran daging ayam yang bersangkutan. Ada juga pedagang yang memberikan pelayanan selain dengan pemotongan ditempat, juga dilanjutkan dengan membersihkan bulu – bulu ayam yang masih menempel sampai bersih. Selain itu, ada juga pedagang yang memberikan servis dengan memotong – motong daging ayam pada potongan yang diinginkan oleh konsumennya. Ini adalah strategi penjualan yang boleh dikatakan berbeda antara satu pedagang dengan pedagang lainnya dalam merebut hati para konsumennya.
Servis dan pelayanan tidak bisa dilepaskan dari strategi pemasaran barang untuk mendapakan tingkat penjualan yang lebih banyak dari sebelumnya. Kesemuanya dilakukan untuk memanjakan konsumen sehingga konsumen tertarik untuk membeli barang seperti daging ayam yang rentan membusuk. Harga jual yang tinggi dipasar menjelang lebaran misalnya harusnya diikuti dengan tehnik dan strategi pemasaran yang tepat seperti yang telah dijelaskan diatas.
Olehnya itu, dalam pasar tersebut akan tercipta tingkat kepuasan masing – masing pelaku ekonomi yang terlibat secara langsung dalam penjualan daging ayam tersebut. Para produsen ayam pedaging akan menikmati kepuasan melalui tingkat produktivitas dan harga yang tinggi. Para pedagang dipasar akan menikmati kepuasan dengan keuntungan yang lebih besar dengan larisnya barang yang dijualnya. Serta konsumen akan merasa puas untuk mendapatkan pelayanan dan daging ayam yang diinginkannya untuk dinikmati bersama keluarga dirumah baik menjelang hari Raya Lebaran maupun sesudahnya.
Semua kejadian diatas adalah mekanisme pasar yang alamiah dan terjadi atas dasar keinginan untuk mendapatkan keuntungan bagi produsen dan pedagang dan pemenuhan kebutuhan bagi konsumen dipihak lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar